![]() | ||||
Belly Bilalusalam |
Warga Jakarta kini bisa sedikit
berbesar hati. Pasalnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini sudah
membebaskan biaya kesehatan dan berobat di puskesmas maupun rumah sakit
kelas III. Warga DKI cukup menunjukkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk
mendapatkan pelayanan pengobatan.
“Dengan menunjukkan Kartu Jakarta
Sehat seluruh pembiayaan berobat warga sudah ditanggung oleh Pemprov
DKI. Dan yang perlu diperhatikan bahwa kartu ini baru berlaku jika warga
pemegang kartu bersedia menjalani pengobatan di puskesmas atau rawat
inap di RSUD kelas tiga,” demikian dikatakan Belly Bilalusalam anggota
Komisi E DPRD DKI Jakarta kepada Bina Persatuan.
Secara prinsip Kartu Jakarta Sehat
mirip dengan Jamkesda, namun berbeda pada implementasinya. KJS lebih
praktis karena warga tidak perlu lagi membuat Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) untuk berobat gratis yang selama ini dinilai cukup
merepotkan warga.
“Untuk mendapatkan pelayanan Kartu
Jakarta Sehat (KJS) masyarakat cukup datang ke Puskesmas setempat dengan
membawa KTP DKI dan KK. Dalam kondisi emergency maka pasien dapat
langsung datang ke UGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan juga
menunjukkan KTP DKI dan KK. Jadi warga tidak perlu lagi membuat Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan lainnya dengan proses birokrasi yang
panjang. Saat ini sudah jauh lebih mudah " kata Belly.
Ditambahkan Belly, bahwa Pemprov DKI
Jakarta berencana menerbitkan 4 juta lembar Kartu Jakarta Sehat secara
bertahap. Warga yang memiliki kartu tersebut dapat berobat gratis di 340
puskesmas dan 88 rumah sakit (kelas tiga) yang sudah menjalin kerja
sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Untuk itu Belly sangat berharap agar
warga DKI bisa memanfaatkan program ini dan mau aktif mendatangi
puskesmas untuk mendapatkan Kartu Jakarta Sehat sehingga bisa mendapat
pelayananan kesehatan secara gratis. Dan dengan segala kemudahannya,
diharapkan Kartu Jakarta Sehat dapat memberikan pelayanan kesehatan
serta pengobatan yang maksimal kepada warga DKI Jakarta.
“Dengan Kartu Jakarta Sehat ini kita
semua berharap bisa meningkatkan kesehatan warga Jakarta sehingga mereka
bisa menjadi warga yang produktif tanpa dibebani oleh bayang-bayang
mahalnya biaya hidup di Jakarta, khususnya biaya rumah sakit,” pungkas
Belly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar