Minggu, 13 Februari 2011

Anggota DPRD DKI Harapkan Rehab Puskesmas Kecamatan Cakung Masuk APBD 2011


Klik pada gambar untuk memperbesar.
Kondisi gedung Puskesmas Kecamatan Cakung yang sudah tidak ideal lagi sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, menarik perhatian anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta. Anggota dewan pun mengharapkan, rehab terhadap gedung Puskesmas yang belum standar tersebut dapat masuk dalam APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011.

Masalah ini disampaikan anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, Dwi Rio dan Belly Bilalusalam, saat mengunjungi Puskesmas Kecamatan Cakung, Rabu (26/5). Ikut mendampingi kedua anggota DPRD tersebut, Wakil Walikota Jakarta Timur Drs. H. Asep Syarifudin, M.Si, dan Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung Dr. Hj. Susi Suzana, beserta jajaran terkait lainnya.

Menurut Dwi Rio, kunjungan mereka berdua merupakan tindak lanjut dari hasil rapat kerja dengan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, terkait peningkatan pelayanan terhadap masyarakat dibidang kesehatan.  “Hari ini selain Puskesmas Kecamatan Cakung, kami juga mengunjungi Puskesmas Kecamatan Ciracas dan Cipayung. Pada kesempatan ini kami ingin melihat prasarana dan sarana yang ada di puskesmas-puskesmas tersebut,” kata Rio.

Menurut Rio, dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan, sarana dan prasarana yang layak merupakan hal yang sangat dominan. “Untuk itu kami mendukung agar dilakukan rehab terhadap Puskesmas Kecamatan Cakung mengingat kondisi yang ada saat ini sudah tidak memadai lagi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Belly Bilalusalam dan berharap usulan rehab atau pembangunan Puskesmas Kecamatan Cakung dapat masuk dalam pembahasan anggaran untuk tahun 2011. “Saya berharap usulan yang masuk tidak dicoret,” katanya.

Untuk itu Belly meminta agar jajaran Puskesmas Kecamatan Cakung, Sudin Kesehatan Jakarta Timur maupun instansi terkait lainnya, dapat bertindak proaktif. “Pertajam usulan tersebut agar rehab dapat terealisasi pada tahun 2011 mendatang,” ujarnya.

Menurut Belly, upaya pihaknya untuk mendorong rehab terhadap Puskesmas Kecamatan Cakung semata-mata merupakan bagian tanggung jawab terhadap masyarakat Jakarta Timur. “Apalagi usulan rehab ini sudah diusulkan sejak tahun 2004 lalu, sehingga sangat disayangkan bila tidak dapat teralisasi kembali,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Walikota Jakarta Timur Drs. H. Asep Syarifudin, M.Si, menyambut gembira kedatangan anggota dewan ke wilayah Jakarta Timur tersebut. Inisiatif anggota dewan untuk mengunjungi Puskesmas Kecamatan di Jakarta Timur ini perlu diapresiasi sebagai upaya untuk memacu kinerja jajaran di lingkungan Pemkot Jakarta Timur.

“Anggota dewan dapat melihat secara nyata kondisi yang ada, sehingga diharapkan masukan-masukan yang didapat di lapangan dapat mendorong peningkatan pelayanan terhadap masyarakat,” kata Wakil Walikota yang didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Timur H. Endjang Abdullah.

Asep mengatakan, usulan rehab terhadap Puskesmas Kecamatan Cakung telah masuk dalam usulan anggaran tahun 2011. Diharapkan, usulan tersebut dapat terealisasi, sehingga pelayanan terhadap masyarakat akan semakin meningkat.

Berdasarkan hasil penilaiannya, pelayanan di Puskesmas Kecamatan Cakung secara umum cukup baik. Namun bila melihat sarana dan prasarananya, sudah tidak sangat layak. “Maka untuk itu saya ikut mendorong agar Puskesmas Kecamatan Cakung direhab berat untuk mengotimalkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Wakil Walikota mengaku prihatin, melihat kondisi gedung Puskesmas Kecamatan Cakung yang sudah berusia cukup tua dan tidak sanggup lagi menampung pasien yang datang setiap harinya. “Pada saat jam kerja, mulai Senin sampai Jumat, pasien yang berkunjung mencapai 400-500 orang. Bila melihat kondisi tersebut, Puskesmas Kecamatan Cakung sudah selayaknya direhab agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih optimal,” katanya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Cakung Dr. Hj. Susi Suzana, mengharapkan, bila jadi direhab, pihaknya dapat ikut dilibatkan dalam perencanaan. “Kalau nanti ada pembangunan gedung Puskesmas yang baru, agar dapat dikoordinasikan dengan kami sebagai user,” ujarnya.

Sebagai contoh, dalam hal pengaturan dan penataan ruangan-ruangan yang ada. “Jadi jangan sampai bila nanti jadi, seperti ruangan pelayanannya di lantai bawah, tetapi ruangan apotek di lantai atas karena akan menyulitkan pasien yang berobat,” katanya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)

Tidak ada komentar: